Vanionlinemedia.com, Nilai tukar rupiah semakin melemah yaitu Rp. 14.000 per Dollars AS, hal tersebut tentu saja akan berdampak pada harga pasar dan terjadi kenaikan. Jika sudah begini rakyat juga yang dirugikan, karena harus merasakan kenaikan harga-harga barang di pasaran, hal seperti ini sudah tidak aneh terjadi di Indonesia.
Dampak yang di terima selain kenaikan harga beberapa barang seperti elektronik dan otomotif, adalah kenaikan bahan pokok di pasaran. Apalagi menjelang bulan Ramadhan tiba kenaikan tersebut sudah seperti hal yang setiap tahun terjadi, lantas apa penyebab nilai tukar rupiah semakin melemah tersebut?
Berikut ini adalah beberapa faktor dan penyebab yang dapat menyebabkan nilai tukar rupiah menjadi melemah, sehingga berdampak pada harga pasar.
Diferensiasi Inflasi
Penyebab nilai tukar rupiah melemah bisa di sebabkan oleh Diferensiasi Inflasi, inflasi merupakan salah satu penyebab kurs sering berubah-ubah. Hal tersebut tentu saja menyebabkan mata uang suatu negara semakin melemah, sehingga dapat berdampak pada harga pasar.
Defisit Neraca Berjalan
Neraca berjalan sering kali di artikan sebagai salah satu keseimbangan dalam perdagangan antar negara, dalammelakukan setiap transaksi mata uang yang di sepakati secara luas dipakai sebagai alat tukar. Jika misalnya negara Indonesia sering membeli barang dari luar ketimbang menjualnya, tentu saja akan menyebabkan defisit pada neraca berjalan.
Utang Publik
Utang negara Indonesia pada negara lain memang cukup besar, meminjam dana untuk kepentingan suatu negara adalah hal yang biasa. Namun hal ini tentu saja dapat membuat nilai tukar rupiah menjadi terpengaruh, sehingga seringkali mata uang rupiah melemah dan salah satu penyebabnya adalah utang negara.
Indonesia bukan satu-satunya negara yang memiliki utang, bahkan negara sekelas Jepang dan negara besar lainya melakukan hal tersebut.
Ketentuan Perdagangan
Kegiatan ekspor dan impor dalam perdagangan tentu saja akan mempengaruhi kursa mata uang, tingginya ekpor dari pada impor menanadakan perdagangan suatu negara menjadi membaik. Namun jika sebaliknya tentu menjadi penanda bahwa kondisi ekonomi negara tersebut sedang memburuk, sehingga nilai tukar rupiah akan melemah.
Stabilitas Politik Dan Ekonomi
Politik dan ekonomi sudah pasti terikat satu sama lain, jadi jika terjadi krisis politik tentu saja ekonomi akan ikut terganggu. Dampak dari krisis tersebut tentu saja dapat menyebabkan mata uang suatu negara menjadi melemah, contohnya kasus krisis moneter pada tahun 1998 di Indonesia.
Faktor Luar Negeri
Biasanya jika di luar negeri terjadi sesuatu, dampaknya akan berimbas pada berbagai negara. Perekonomian global sering kali di pengaruihi oleh kenaikan suku bunga Federal Reserve System ata FED Amerika Serikat. Imbasnya sudah jelas rupiah semakin melemah dan dollar semakin naik, tentu saja hal ini sangat merugikan perekonomian negara.
Faktor dan penyebab di atas sudah pasti dapat memperngaruhi nilai tukar rupiah yang semakin melemah, namun meskipun begitu ada acara untuk mengatasinya. Berikut ini adalah beberapa cara untuk mengatasi nilat tukar rupiah yang melemah:
- Kebijakan yang bersifat untuk mengurangi jumal uang yang beredar.
- Tidak mengimpor barang dari negara yang sedang mengalami Inflasi.
- Menetapkan harga maksimum suatu produk.
- Peran masyarakat dalam mengatasi inflasi.
Nah itulah faktor penyebab nilai tukar rupiah semakin melemah, dampaknya jelas harga kenaikan barang pokok dan barang lainya. Jika sudah seperti itu kondisi perekonomian menjadi tidak sehat dan jika terus dibiarkan akan menyebabkan krisis ekonomi yang akan merugikan banyak pihak.